Rabu, 07 Oktober 2009

Jiwa Pendekar

krisis yang mendera bangsa ini, kiranya telah melalap ribuan kekayaan nilai-nilai luhur bangsa, termasuk didalamnya sifat-sifat mulia yang dulu menjadi sanjungan atau pethingan mayoroitas anggota masyarakat yang mengaku bangsa Indonesia.
Krisis Jiwa Pendekar...
jiwa pendekar, yaitu jiwa ksatria yang berani menepati janji meski pahit akan dirasa, berani mengakui kesalahan meski harus disiksa, berani mati jika membela kebenaran, berani mengakui keunggulan lawan, berani mengakui kekalahan, tidak sombong jika menang, tidak putus asa jika gagal dan lain-lain.
jiwa rakus pengecut cemen munafik dan ribuan jiwa2 tak terpuji lain telah merasuk dalam sanubari bangsa ini, dan krisis itu terus mendera, degradasi moral tak terbantah lagi. hanya segelintir kelompok saja yang masih bertahan mempertahankan nila-nilai itu. dan tragisnya orang ata kelompok seperti mereka justru tidak populer dalam masyarakat, bahkan lebih tragis lagi mereka banyak yang dituding kolot, pembangkang teroris, orang malah dan sebutan-sebutan lain yang lebih keji.
namu n jiwa pendekar tetaplah jiwa pendekar, mereka yang memiliki jiwa seperti itu tentu akan terus menampilkan dan mengutamakan jiwa-jiwa itu dalam kehidupannya.
yach... sekali lagi jiwa pendekar... jikalau pemerintah indonesia menerapkan dan menanamkan jiwa itu kepada generasinya tentu kehormatan bangsa ini akan terus terjaga hingga akhir masa....
bismillah.... semoga Alloh berkenan menjadikan bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang memilki kehormatan sebagaimana layaknya seorang pendekar sekalipun dalam keadaan seperti apapun.

1 komentar: