Kamis, 08 Oktober 2009

Generasiku


Diajari
Belajar
belajar mengajari
mengajari
belajar jadi contoh
berusaha jadi contoh
jadi contoh yang baik

1. Diajari
ini adalah tahap ketika aku dulu awal masuk di padepokan tak beratap, tak berplakat, tak berizin dan tak terkenal, yaitu di padepokan Silat Gasmi di dusun Ngandong, desa Kepyar, Kec. Purwantoro, Kab. Wonogiri yang kemudian berkembang dalam Naungan IPS NU Pagar Nusa. disana aku diajari ilmu silat, diajari olah raga, diajari berteman, diajari tawaduk, diajari mikir, diajari menghadapi urip rekasa, dan diajari banyak hal.

2. Belajar
ini tahapan yang juga aku rasakan ketika latihan telah berjalan, betapa tidak, jika aku ga mau belajar, tentunya akan terbuka peluang yang sangat besar bagiku untuk jadi losser, karena teman-teman latihanku rata-rata lebih tua dari aku. di sana aku belajar mengolah fisik, ketangkasan, kecermatan, keberanian, ketenangan, menahan sakit, menahan bosan, menahan malas, menahan kantuk (ini yang paling berat, karena latihan biasanya dimulai jam delapan dan berakir jam 1. kadang-kadang jika latihan ke ranting induk kami harus berjalan dulu dua jam menempuh jalan setapak berbukit sejauh kurang lebih 20 Km, demikian juga pulangnya) dan belajar banyak hal.

3. Belajar Mengajari
ini tahap berikutnya setelah aku menempuh latihan selama setahun. dalam latihan setahun itu praktis kami hanya dilatih tentang ilmu pergelutan dan nyaris tidak disinggung bab agama yang padahal ilmu agama ini menjadi titik berat setelah aku jadi pelatih. setelah dinyatakan lulus dalam latihan fisik aku diuji dan ajari ilmu meta fisik, setelah belajar ditingkatan ini beberapa waktu, aku dibebani untuk belajar mengajari adik-adik tingkat tentang ilmu silat yang ditahap awal telah aku pelajari.

Bersambung.....

2 komentar: